Thibbun Nabawi merujuk pada aksi serta perkataan( hadis)
Nabi Islam Muhammad menimpa penyakit, penyembuhan, serta kebersihan. Ada sebagian penafsiran menimpa thibbun nabawi yang sudah
didefinisikan oleh ulama di antara lain:
Thibbun nabawi merupakan seluruh suatu yang disebutkan oleh
Al- Quran serta As- Sunnah yang Shahih yang berkaitan dengan medis baik
berbentuk penangkalan( penyakit) ataupun penyembuhan.
Thibbun nabawi merupakan kumpulan Hadist shahih dari
petunjuk Rasulullah Muhammadﷺ dalam medis yang ia berobat dengannya ataupun
buat menyembuhkan orang lain.
Definisi thibbun nabawi merupakan( tata cara) penyembuhan
Rasulullahﷺ yang ia ucapkan, ia tetapkan( akui), ia amalkan, ialah penyembuhan
yang tentu( bukan sangkaan), dapat menyembuhkan penyakit jasad, ruh serta
indra.
Tiap penyakit itu terdapat obatnya, semacam hadits
Rasulullahﷺ yang maksudnya:
“ Bukanlah Allah merendahkan
penyakit kecuali Ia turunkan buat penyakit itu obatnya.”( HR. Bukhari nomor.
5678 serta Muslim, dari Abu Hurairah)”
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا
أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“ Tiap penyakit terdapat obatnya.
Hingga apabila obat itu menimpa penyakit hendak sembuh dengan izin Allah
Subhanahu wa Ta’ ala.”( HR. Muslim nomor. 5705)”
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ وَرَاشِدُ بْنُ
سَعِيدٍ الرَّمْلِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا
ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَطَبَّبَ وَلَمْ
يُعْلَمْ مِنْهُ طِبٌّ قَبْلَ ذَلِكَ فَهُوَ ضَامِنٌ
Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] dan [Rasyid bin Sa'id
Ar Ramli] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin
Muslim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari ['Amru bin Syu'aib]
dari [Ayahnya] dari [Kakeknya], Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa mengobati sedangkan ia tidak tahu mengenai
pengobatan, maka dia harus bertanggung jawab." "( HR. Ibnu Majah nomor. 3457
)”
Al- Qur`anul karim serta As- Sunnah yang shahih sarat dengan
bermacam- macam pengobatan serta obat yang berguna dengan izin Allah Subhanahu
wa Ta’ ala. Sehingga mestinya kita tidak terlebih dulu berpaling serta
meninggalkannya buat bergeser kepada penyembuhan kimiawi yang terdapat pada
masa saat ini.
Sebab seperti itu Al- Imam Ibnu Qayyim Al- Jauziyyah
rahimahullahu mengatakan:“ Sangat para tabib sudah setuju kalau kala
membolehkan penyembuhan dengan bahan santapan hingga jangan bergeser kepada
obat- obatan( kimiawi). Kala membolehkan komsumsi obat yang simpel, hingga
jangan bergeser mengenakan obat yang lingkungan. Mereka berkata:
‘ Tiap penyakit
yang dapat ditolak dengan makanan- makanan tertentu serta penangkalan,
janganlah berupaya menolaknya dengan obat- obatan’.”
Ibnul Qayyim pula mengatakan:“ Berpalingnya manusia dari
metode penyembuhan nubuwwah semacam halnya berpalingnya mereka dari penyembuhan
dengan Al- Qur`an, yang ialah obat berguna.”( Ath- Thibbun Nabawi, perihal. 6,
29)
Dengan demikian, tidak sepantasnya seseorang muslim
menjadikan penyembuhan nabawiyyah semata- mata selaku penyembuhan alternatif.
Malah sepantasnya ia menjadikannya selaku metode penyembuhan yang utama, sebab
kepastiannya tiba dari Allah Subhanahu wa Ta’ ala melalui lisan Rasul- Nyaﷺ.
Sedangkan penyembuhan dengan obat- obatan kimiawi
kepastiannya tidak semacam kepastian yang didapatkan dengan thibbun nabawi.
Penyembuhan yang diajarkan Nabiﷺ diyakini kesembuhannya sebab bersumber dari
wahyu. Sedangkan penyembuhan dari tidak hanya Nabi kebanyakannya dugaan ataupun
dengan pengalaman/ uji coba.( Fathul Bari, 10/ 210)
Berkaitan dengan kesembuhan sesuatu penyakit, seorang tidak
boleh bersandar semata dengan penyembuhan tertentu. Serta tidak boleh meyakini
kalau obatlah yang mengobati sakitnya, namun kepada Dzat yang membagikan
penyakit serta merendahkan obatnya sekalian, ialah Allah Subhanahu wa Ta’ ala.
Sebagaimana perkataan Nabi Ibrahim tentang Tuhannya:
“ Serta apabila saya sakit,
Dialah yang menyembuhkanku.”( Asy- Syu’ ara`: 80)
Sesungguhnya pula, telah banyak hadits tentang Thibbun
Nabawi yg memegang permasalahan herbal dengan penyembuhan. Tetapi, Al- Albani
memasukkan beberapa hadits- nya ke dalam Silsilah Hadits Dhaif.
Allahu a’lam baca artikel di www.thibbunnabawi.my.id